Jika bicara bekal, The Reds masih di atas angin atas The Gunner lewat kemenangan di Emirates Stadium pada awal musim. Tapi saat ini situasinya sedang berbeda.
The Reds unggul 4-3 kala bertandang ke markas The Gunner di partai pertama mereka di Premier League musim ini. Kemenangan itu pula yang membuat ‘Si Merah’ bisa mengawali musim dengan percaya diri dan kemudian jadi salah satu kandidat juara.
Kedua tim akan kembali berhadapan, kali ini di Anfield, Minggu (5/3/2017) dinihari WIB. Sepatutnya The Reds bisa percaya diri berbekal kemenangan di pertemuan pertama, tapi saat ini situasi mereka sedang berbeda.
Anak-anak Merseyside sedang kesulitan sejak masuk ke 2017. Baru dua kemenangan dipetik skuat besutan Juergen Klopp dari delapan pertandingan yang dijalani, dengan tiga kali sebanding dan tiga kekalahan.
Hasil-hasil itu membuat posisi The Reds di klasemen terus melorot. Jika sebelumnya jadi kandidat juara, kini mereka bahkan terancam tak bisa finis di the big four yang merupakan zona kelolosan Liga Champions.
Klopp pribadi mengiyakan timnya sedang bermasalah, tapi itu tak mengurangi keyakinannya bahwa The Reds bakal unggul. Meski demikian, dia juga mengungkapkan bahwa mood-nya tak sebagus saat pertemuan pertama.
“Kesan pertama dari musim ini (kemenangan atas The Gunner di Emirates Stadium) adalah spektakuler. Itu adalah laga yang indah, beberapa mungkin mengatakan laga itu seperti seluruh musim terangkum dalam satu partai,” katanya dikutip Sky Sports.
“Kami saat itu sangat senang bisa mengalahkan tim yang sangat kuat seperti The Gunner di kandangnya. Beberapa laga terakhir melawan mereka sudah hampir selalu spektakuler.”
“Partai kandang di sini musim lalu berjalan intens dan spektakuler, mungkin yang nanti akan mirip. Tapi kami cuma harus memikirkan bagaimana caranya menggunakan pengalaman dari laga terakhir dan partai melawan Tottenham untuk laga ini.”
“Begitulah cara kami bekerja. Kami tidak mengabaikan problem-problem yang ada, tapi saya 100 persen optimistis soal partai melawan The Gunner pada Sabtu nanti. Tapi saya tak bisa mengatakan bahwa saya di suasana hati yang sama dengan di awal musim,” tandas pria Jerman ini.